Selasa, 22 Maret 2016

Kebutuhan dan Permintaan Ketan di Indonesia


Ketan digunakan untuk konsumsi rumah tangga maupun industri. Namun, data produksi maupun permintaan ketan belum tercatat dengan baik. Data produksi ketan masih menyatu dengan data produksi beras pada umumnya, begitu pula data konsumsinya. Sebagian kebutuhan ketan masih dipenuhi dari impor.
Impor beras masih berlangsung setiap tahun meski dalam jumlah yang terbatas. Beras yang diimpor terdiri atas beberapa jenis, yakni beras yang diimpor oleh Bulog dan beras khusus. Jenis beras yang diimpor oleh Bulog memiliki tingkat kepecahan 5-25% dan digunakan untuk stabilisasi harga, penanggulangan keadaan darurat dan kerawanan pangan, serta untuk raskin. Sementara beras khusus meliputi beras ketan utuh, beras ketan pecah 100%, beras pecah 100%, beras thai hom mali, beras japonica, beras basmati, dan beras khusus lainnya.
Meskipun ketan telah banyak diproduksi di dalam negeri, data produksinya belum tersedia dengan baik, termasuk data permintaan dan kebutuhan ketan untuk industri. Data produksi ketan masih dikategorikan sebagai data produksi padi dalam arti luas, sedangkan data produksi padi hanya dibedakan antara padi sawah dan padi gogo.
Beberapa kajian menyebutkan bahwa sentra produksi ketan terbatas di Kabupaten Subang (Jawa Barat) dan Lumajang (Jawa Timur) serta sebagian wilayah Jawa Tengah. Ketan juga ditanam di beberapa wilayah di Sumatera Barat dan jenis ketan merah telah diusahakan di Kabupaten Enrekang
dan Tanah Toraja (Sulawesi).
Sumber : web pustaka deptan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar