Selasa, 12 April 2016

Pembibitan Padi Sistem Modern dan Hemat Lahan

PEMBIBITAN PADI CARA MODERN HEMAT AIR DAN LAHAN

Beras sebagai bahan pangan pokok sebagian besar penduduk Indonesia merupakan unsur penting dalam sistem ketahanan pangan nasional. Untuk hal tersebut usahatani padi masih merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia teruatama di pedesaan.
Salah satu tahap dalam kegiatan budidaya padi sawah adalah penanaman bibit. Kegiatan ini memerlukan sekitar 25% dari seluruh kebutuhan tenaga kerja budidaya. Ditambahkan pula bahwa berdasarkan jadwal air ataupun musim tanam tidak dikehendaki selang waktu yang terlalu lama antara lahan yang satu dengan yang lain. Dengan kondisi demikian pengerahan tenaga tanam sangat diperlukan. Dalam hal terjadinya keterbatasan tenaga kerja, peranan alsintan dalam hal penyediaan maupun penanaman bibit sangat diperlukan.
Melihat permasalahan tersebut maka perlu adanya suatu usaha peningkatan intensifikasi pertanian dengan dukungan mekanisasi. Penanaman sebagai salah satu tahap budidaya yang banyak menyerap tenaga kerja berpeluang untuk dialihkan kearah mekanisasi. Sebagai bagian dari kegiatan tanam maka kegiatan penyediaan bibit atau persemaian juga harus dilaksanakan secara intensif.
Bertitik tolak dari kondisi di lapang dan permasalahan yang harus diatasi maka dirancang unit pembibitan padi hemat lahan. Unit pembibitan padi ini bekerja secara terintegrasi mulai dari penyediaan tanah, pupuk, benih, penaburan benih dan pemeliharaan persemaian sampai siap untuk ditanam. Unit tersebut terdiri atas mesin penggiling tanah, penyalur tanah, penakar benih dan pemeliharaan persemaian sampai siap dipindahkan ke lahan tanam.
Keunggulan sistem pembibitan ini dibanding dengan cara pembibitan konvensional adalah persemaian dapat dipelihara di lahan kering di luar areal tanam/sawah dengan penyiraman (hemat lahan/air), mengurangi resiko kegagalan karena banjir di lahan sawah, mengurangi resiko serangan hama dan penyakit, pengendalian pertumbuhan lebih mudah. Pertumbuhan bibit lebih cepat dan Dapat mengikuti jadwal air/percepatan musim tanam.
Perhitungan biaya operasional unit ini menghasilkan harga bibit yang sebanding dengan harga bibit yang ditanam secara konvensional (harga bibit siap tanam termasuk pencabutan dan pengangkutan ± Rp. 350.000/ha areal tanam).
Secara ekonomis unit pemibibitan padi hemat lahan ini membuka peluang bisnis baru dibidang penyediaan bibit bagi petani. Dengan melakukan bisnis perbibitan padi, akan diperoleh manfaat lain yaitu penghematan waktu dan lahan untuk penyiapan tanam padi yang berurutan.(tabloidsahabatpetani)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar